Minggu, 30 November 2008

WARTEG : The Real Fast Food


Pernah makan di Warteg ???
Bagi yang pernah kost / kerja di perantauan tentu sering makan di warung yang legendaris ini. Legendaris karena warteg telah terkenal di seantero Indonesia, mungkin hanya warung masakan Padang yang mampu menyainginya dalam tingkat persebarannya yang hamper merata di tiap kota besar.

Warteg adalah versi sederhana dari nasi padang. Kesan yang tampak dari sebuah warteg adalah kesederhanaan, kebersahajaan, tetapi bersih. Agak berbeda dengan nasi Padang yang sedikit lebih bercitra kelas menengah, lebih agak elit. Warteg benar-benar sederhana , baik dalam penataan makanan, bentuk warungnya, juga penataan kursi di dalam warung.

Warteg biasanya ada di kota besar, semacam Jakarta, Semarang, Jogja , jarang ada di kota kecil. Mungkin karena kota besar adalah tujuan kaum urban dari desa, pasar sebagian pelanggan warteg. Warteg biasanya di cat biru, itu yang sebagaian besar aku lihat.

Biasanya ukuran warungnya tidak terlalu besar. Penataan kursi pembeli juga khas, yaitu berbentuk bangku panjang yang dijejerkan mengelilingi tempat makanan dalam meja kaca.Khas banget..jadi seolah-olah kita makan dan dihadapan kita terletak berbagai ragam makanan yang di sediakan oleh penjual.

Yang unik lagi adalah jumlah ragam makanan yang disediakan oleh warteg, sangat banyak jumlah menunya, mungkin bisa masuk rekor MURI. Aku pernah iseng menghitung dan ada 40 jenis sayur dan lauk yang ada di warteg. Bayangkan….40 jenis sayur dan lauk dalam warung yang tidak besar..standar warteg yang memang pasti tidak besar seperti restoran….

Benar-benar luar biasa….

Dan Profesional. Setiap sayuran, dan lauk di hitung masing-masing. Jadi kita makan dengan 1 jenis sayur atau 4 jenis sayur maka harganya akan berbeda karena dihitung berapa sayur yang kita makan. Sangat professional…Pilihan sayurnya banyak sehingga aku gak pernah bosan makan di warteg….. 40 jenis sayur yang berbeda…

Berikut ini daftar sayur yang aku ingat di Warteg :
Sayur Kentang
Sayur Kering tempe
Sayur Tahu
Sayur Kacang
Sayur Lodeh
Sayur Sawi
Sayur Gori / Nangka
Sayur Terong
Sayur Bayam
Sayur Kangkung
Sayur Oblok – Oblok
Gudangan / Kecambah
Sayur Tahu Utuh
Sayur Usus Cacah
Kikil
Telor Balado
Ikan Balado
Telor Dadar
Telor Mata Sapi
Ikan kembung Goreng
Lele Goreng
Bandeng Goreng
Ayam Goreng
Bandeng Goreng
Rempelo Ati

Dan mengapa aku sebut Warteg adalah The Real Fast Food..Karena kita tingal main tunjuk maka nasi plus yang kita tunjuk sudah langsung di hidangkan dihadapan kita. Kita tidak perlu antri dan menunggu lama. Kalau kita makan di KFC /McDonald yang menyebut dirinya fast food…sebenarnya malah bukan fastfood karena kita masih agak lama menunggunya, minimal 15 menit baru hidangan datang.dan jenis makanannya juga tidak sefariatif di warteg, jadi seharusnya yang berhak menyandang sebutan real fast food adalah warteg.


Hidup Warteg………….

2 komentar:

  1. Waduh yang fans berat warteg... :D
    Buat kaum adam kaya'nya nongkrong di warteg ga aneh n sante banget. Tapi untuk cewek2...hmmm...kadang koq rada risi ya hehe...Padahal mang enak makan di warteg karena banyak pilihan.Bisa sie di bawa pulang tapi "rasa"-nya jadi beda karena "aura" wartegnya hilang :D Kaya'nya perlu ditambah warteg2 yang TOP direkomendasikan dech mas...

    ^_^

    BalasHapus
  2. ...:: Salah besar BroOo..!! ::... The Real Fast Foot(d) makan bakso gerobak dorong .. setelah kenyang langsung lari.... "ITU BARU YG NAMANYA --== FAST FOOT ==--- ..!!

    BalasHapus