Selasa, 11 November 2008

Membaca konflik PKB sebagai iklan politik Gus Dur,NU,PKB dan kader muda PKB


Konflik PKB antara kubu Gus Dur dan Muhaimin di ceritakan oleh media seperi tidak pernah akan berakhir. Tiap pihak tetap dengan pendiriannya yang seolah akan menghilangkan eksistensi secara politik pihak lawannya.

Kita akan bahas konflik ini dari sebuah sudut pandang yang berbeda. Kalau saya pribadi, sebenarnya berharap konfilik ini adalah sebuah manuver politik PKB untuk mendapatkan perhatian dari media dan sebagai pembelajaran politik bagi kader-kader muda PKB. Dengan konflik ini maka PKB akan mendapatkan porsi pemberitaan yang cukup dari media,tanpa perlu beriklan yang mahal.

Inilah kecerdasan manuver Gus Dur.Dengan konflik ini PKB terus menerus di beritakan oleh media. Ini adalah sebuah kampanye gratis. Tidak perlu membayar. Kalau partai lain harus mengeluarkan dana yang banyak hanya untuk bisa tampil di televisi dan koran dalam bentuk iklan maka PKB tidak perlu demikian. Hari -hari kemarin PKB terus masuk headline di media-media. Ini adalah sebuah Public Relation yang bagus , tinggal nanti di eksekusi akhir, maksudnya di akhir masa sebelum pemilu, Gus Dur dan Muhaimin Islah, maka masalah akan selesai. Partai sudah cukup dikenal, para sesepuh partai dah akur, diharapkan suara akan meningkat.
Kalau kita bandingkan dengan partai lain, bisa kita lihat teknik ini cukup unik. PAN misalnya, menganggarkan ratusan miliar,ada yang bilang 300 miliar, hanya untuk menampilkan sang ketua umum di televisi dengan " hidup adalah perbuatannya..." , juga baliho-balihonya yang memenuhi jalanan. Ini merupakan iklan yang mahal, dengan hasil yang belum tentu dapat dipastikan. Tapi tidak menjadi masalah bagi PAN,karena PAN adalah partai yang kaya.Kalau kita tarik garis pembanding, maka frekuensi kemunculan PAN dan PKB di media berimbang, mungkin malah lebih banyak PKB dengan dana yang dikeluarkan hampir tidak ada. Ini adalah sebuah manuver yang luar biasa.Cerdas Luar Biasa..
Pembacaan kedua tentang konflik ini adalah sebagai media pembelajaran bagi kader PKB. Mereka di latih, di training untuk menghadapi era perpolitikan ke depan yang penuh intrik selepas mundurnya para sesepuh PKB kelak. Mungkin pemilu depan adalah pemilu dimana para sesepuh PKB, Gus Dur dan kawan-kawan seangkatannya berperan maksimal.Pada pemilu 2014 maka kader-kader muda akan mengambil alih peran, sehingga dari masa sekarang mereka kader muda harus dilatih sedemikian rupa sehingga mampu menjadi politisi yang handal.
Konflik tersebut juga menjadi semacam iklan yang menarik, bahwa secara tidak langsung dimunculkan kesan bahwa banyak kader-kader muda PKB yang handal, seperti Muhaimin Iskandar, Yenni Wahid, Efendi Khoiri dan lain -lain. Kader muda calon pemimpin bangsa yang potensial.
Hal ini dapat menjadi posisi tawar yang baik dalam pemilu 2009 kelak. Ketika kader PKB dilihat sebagai manusia yang potensial maka mereka akan mampu mendapatkan posisi tawar yang tinggi dalam pembagian kekuasaan. Ingat, politik adalah seni untuk berkuasa.Walaupun PKB mungkin tidak akan pernah memenangi pemilu, PKB akan tetap sebagi partai kelas menengah, disamping PAN , PBB, PPP, tetapi kadernya akan mampu berperan lebih besar dari sekarang dan dipercaya uttuk memegang posisi-posisi yang lebih strategis.
Kalau kita lihat pembagian kabinet dalam awal pemerintahan SBY, maka kita lihat ketimpangan di sana. Kader PKB hanya menempati posisi marjina, sebagai contoh Saefullah Yusuf menjadi Menteri Daerah Tertinggal, sebuah kementrian baru yang belum jelas, gedungnya juga konon masih pinjaman dinas lain.Sementara PBB atau PKS yang jumlah suaranya lebih kecil dari PKB di percaya posisi yang lebih strategis, contohnya menteri kehutanan MS Kaban dari PBB, menteri pertanian Anton Aprianto dari PKS.
Saya pribadi berharap seperti yang saya tulis dalam analisa di atas. Walaupun saat ini PKB seolah-olah berkonflik tiada habis antara Gus Dur dan Muhaimin Iskandar, tetapi kelak menjelang pemilu, mereka akan berdamai, dan Gus Dur akan menarik kata-katanya untuk Golput dan mendukung PKB sepenuhnya. Saya berharap demikian, sehingga dalam pemerintahan ke depan terdapat juga wakil-wakil dari masyarakat yang mempunyai tradisi NU.

2 komentar:

  1. publikasi gratis?
    Tunggu dulu, yang namanya promosi itu ada dua. Promosi positif dan promosi negatif. Mungkin untuk membuat PKB jadi lebih terkenal dengan muncul di headline media, itu benar tapi terkenal sebagai apa? partai yang gampang padu? partai yang ndak becus ngurus anggotanya?
    Kalo terkenal sebagai partai yang ndak baik kan malah merugikan? Piye Jal?
    Tapi perlu diakui bahwa pendukung PKB adalah fanatik! Jadi ndak terpengaruh dengan kondisi seperti itu.

    Dengan pertikaian dapat mengembleng kader muda? Muhaimin akan jadi politikus papan atas?
    Sebagai bahan bukti, dimana sekarang Matori Abdul Jalil? Jadi politikus terkenal?

    BalasHapus
  2. Matori Abdul Jalil dah meninggal mas..sakit..jadi gak jadi politisi lagi...
    Yach..kita tunggu aja..semoga apa yang saya Husnudzonkan..berprasangka baik..tersebut memang benar-benar terjadi

    BalasHapus