Senin, 10 November 2008

Semarang - Bandungan - Somowono - Kledung - Wonosobo - Ngadirejo - Weleri - Kendal - Semarang..




Pernahkah pembaca melewati jalur yang aku sebutkan di atas ?

Berikut ini akan aku ceritakan perjalanan saya melewati jalur di atas.Saat dahulu punya motor baru pertama kali, saat awal kerja maka aku keranjingan jalan-jalan naik motor sambil melihat pemandangan. Dalam artikel sebelumnya aku ceritakan perjalanan ke Waduk Kedung Ombo.
Perjalanan aku mulai dari kost, saat itu aku masih kos di Sampangan, Semarang, dekat tempat kerjaku.Dari arah Semarang, aku menuju Ungaran terus melewati Bandungan. Di Bandungan berhenti sebentar sambil menikmati pemandangan. Dari Bandungan perjalanan aku teruskan ke Sumowono, sebuah kota kecil di lereng gunung Ungaran-Sindoro. Sumowono terkenal dengan buah-buahannya, karena letaknya yang cukup tinggi sehingga menjadi sentra buah-buahan dan sayur sayuran di Jawa Tengah, walaupun di beri merk Bandungan. Jadi sayur -sayuran di Bandungan sebagian besar di hasilkan di Sumowono. Kesan yang aku tanggap dari daerah ini adalah kemakmuran. Rumah-rumah tembok yang berdiri kokoh, dan perkebunan sayuran di kiri dan kanan jalan.
Dari Sumowono, perjalanan di teruskan. Melewati jalan beraspal yang berkelok-kelok menuju Kranggan di Kabupaten Temanggung. Jalan yang dilalui cukup sepi sehingga pengendara harus berhati-hati. Udaranya sejuk segar. Maklum , daerah ini terletak di lereng pegunungan. Kadang jalan juga melewati hutan kecil yang rimbun dengan pepohonan, nyanyi burung juga terdengar. Indah sekali. Sepanjang jalan banyak pohon klengkeng yang bertebaran. Daerah yang subur makmur.Di kanan depan tampak gunung Sindoro berdiri gagah.
Setelah beberapa waktu, kita akan sampai di kecamatan Kranggan. Mulai di kecamatan ini, kalau musim kemarau akan tampak deretan pohon tembakau di persawahannya. Daerah Temanggung memang terkenal dengan tanaman tembakaunya. Sentra tanaman tembakau di Temanggung adalah di kecamatan Parakan. Nanti kita akan melewatinya.
Setelah Kranggan kita akan menjumpai pertigaan, ke kiri kita akan menuju Magelang, sedangkan ke kanan akan menuju Temanggung. Perjalanan kita teruskan ke Temanggung. Di Temanggung hamparan tembakau semakin banyak terlihat. Hawa di sini lebih sejuk karena tempatnya lebih tinggi. Temanggung terkenal dengan kotanya yang tertata bersih rapi, hampir mirip Salatiga dan Magelang dalam hal kebersihannya.
Setelah melewati Temanggung ,maka perjalanan di teruskan ke arah Parakan, sebuah kota sentra tembakau di kabupaten ini. Hamparan tembakau terlihat sampai di kaki gunung Sumbing Sindoro. Kawasan ini hampir tidak berhutan karena semua lahan sudah dikapling utuk tanaman tembakau. Dengan tidak adanya tanaman keras ini maka dikhawatirkan kerusakan lingkungan di daerah ini menjadi sangat parah dan kelak akan timbul bencana, bisa jadi tanah longsor atau kekeringan bila musim kemarau tiba. Tetapi seperti hal ini tidak menjadi perhatian para penduduk di sekitar lereng tersebut. Pokoknya mereka menanam tembakau di lahan apapun yang dapat mereka kerjakan. Tidak perduli lahan tersebut dibuat dengan cara membabat hutan yang sejatinya sangat di perlukan untuk keseimbangan lingkungan di lereng gunung ini.
Marilah kita tinggalkan pembahasan tentang tembakau ini,marilah kita lanjutkan perjalanan. Setelah melewati Parakan, maka kita akan sampai di daerah Kledung. Di sini hamparan tembakau sudah tidak dominan, walau sesekali juga masih ada. Kledung adalah tempat yang berada persis di sela antara 2 gunung, Sindoro di kanan dan gunung Sumbing di kiri. Kedua gunung tersebut tampak sangat gagah berwibawa. Raksasa kembar..

3 komentar: