Jumat, 21 November 2008

Konsumerisme sebagai anak kandung Kapitalisme

Apakah kosumerisme itu ?
Konsumerisme adalah ideologi yang yang mewajibkan setiap orang secara tidak sadar untuk mengkonsumsi /atau membeli sebuah barang untuk dapat dianggap sebagai manusia modern.Saat ini kita telah dirasuki sedemikian dalam ideologi tersebut, sehingga tanpa sadar kita akan membeli apapun yang ditawarkan kepada kita, atas nama sebuah sebuah kata modern dan trendy, tanpa berpikir kritis apakah barang yang kita beli tersebut benar-benar kita perlukan dalam skala yang mendesak dan apabila tidak kita beli maka kualitas hidup kita akan menurun dan kita akan dianggap sebagai manusia kuno.
Sebagai contoh, kita membeli Hp canggih yang ditawarkan, padahal HP kita yang lama masih dapat kita gunakan, masih berfungsi baik.Kita membeli HP terbaru hanya karena tawaran dari iklan yang sedemikian menggoda.Iklan dengan tema modernitas, trendy, gaul, bisa digunakan untuk dengerin musik, dan lain sebagainya. Kita tidak ragu untuk mengeluarkan uang untuk membeli barang yang
sebenarnya kita masih punya barang sejenis di kantong baju kita.Kita ditawari televisi canggih, televisi plasma datar yang bisa menampung sekian juta warna,dengan suara yang menggelegar seperti bisokop, dengan tampilan yang tipis sehingga bisa di tempel di dinding seperti lukisan.....padahal di ruang tamu kita masih terpajang televisi cembung 29 inchi yang lama yang masih berfungsi normal. Kenapa kita harus membeli televisi plasma yang berharga mahal tersebut padahal kita masih punya barang yang mempunyai fungsi yang sama di rumah kita.Padahal kalau kita membeli televisi plasma yang menggelegar dan tipis tersebut, kita juga mungkin tidak akan menyetelnya sedemikian keras menggelegar, karena akan menganggu tidur orang di sebelah rumah kita, dan pasti malah akan jadi konflik antar tetangga dengan kata lain suara yang mengelegar juga sejatinya tidak pernah kita setel maksimal.Tipis seperti lukisan sehingga dapat di gantung juga tidak akan kita lakukan penggantungan televisi tersebut, karena kita pasti berpikir televisi ini sudah sedemikian mahal sehingga tidak mungkin kita meletakkannya tergantung di dinding karena rawan jatuh dan kita pasti akan menyesali apabila televisi tersebut jatuh dari dinding, sehingga kita akan meletakkan televisi itu di meja yang dudukannya kukuh, kuat. Artinya, tipis seperti lukisan juga sebenarnya tidak kita manfaatkan secara maksimal.
Konsumerisme juga dapat di gambarkan sebagai berikut. Dirumah kita telah punya WC dengan kloset jongkok. Atas nama kemajuan maka kloset jongkok dianggap kuno, sehingga harus diganti kloset duduk. Nantinya kloset duduk akan diaggap kuno juga sehingga harus diganti kloset dengan air hangat. Kloset air hangat Kelak dikemudan hari akan dianggap kuno pula sehingga harus diganti dengan " kloset bersistem komputerized... "...Padahal, kepentingan sebenarnya dari sebuah kloset adalah kita dapar buang air besar secara sehat, bersih, higienis.Kita tidak memerlukan yang air hangat atau " komputeriszed ", dan kita telah punya kloset jongkok yang seperti itu di kamar mandi kita.
Iklan adalah strategi produsen untuk menjual barang yang dihasilkannya. Maka produsen akan membuat iklan yang semenarik mungkin supaya pembeli tertarik. Supaya perusahaan tetap maju, maka perusahaan tersebut harus terus membesar skala usahanya, membesar jumlah penjualannya. Untuk itulah mereka selalu berproduksi dan produknya harus dibeli, dan semakin lama produksinya harus selalu lebih besar dari tahun sebelumnya.Untuk itulah dibuat iklan. Sehingga kalau kita hanya percaya kepada iklan yang disampaikan terus menerus setiap dari bahwa kita memerlukan produk tersebut, padahal sebenarnya kita tidak memerlukan produk tersebut.Iklan dibuat sehingga kita seolah-olah membutuhkan barang yang diiklankan.
Untuk itu, lawanlah ideologi tersebut. Kita tidak perlu membeli barang yang setiap hari di iklankan apabila kita memang tidak memerlukan barang tersebut. Belilah barang hanya yang benar-benar kita perlukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar