Rabu, 12 November 2008

Maiyahan ke Mocopat Syafaat Jogja





Beberapa kali menghadiri Maiyah Cak Nun, Mocopat Syafaat, di Jogja benar-benar menjadi sebuah perjalanan spiritual yang menyenangkan.Acara ini benar-benar luar biasa, sebuah acara pencerahan spiritual hampir dalam segala aspek kehidupan. Apa yang disampaikan Cak Nun dan juga lontaran-lontaran tanggapan, pertanyaan, gugatan dari peserta Maiyah mampu menjadi menjadi pencerahan bagi semua orang. Jawaban-jawaban yang diberikan Cak Nun juga mampu memberikan pencerahan.Bermacam kalangan hadir dalam acara tersebut, mahasiswa, buruh, pekerja informal, petani, semua hadir dalam satu keinginan,mencari ilmu dan mencari keberkahan.
Berangkat dari Semarang bersama dengan rekan-rekan Gambang Syafaat. Kami menaiki bus yang sangat tua, tapi masih kuat mesinnya karena Mercedes. Bus tersebut kami juluki Bus India karena persisi seperti bus-bus dalam film India. Tetapi tarikan mesinnya sangat bagus karena terawat, hanya bodinya yang kurang cat, sehingga kusam, tetapi mampu melaju lancar di jalan Semarang Jogja.Kami berkumpul di masjid Baiturahman, selepas Ashar, berangkat setelah sholat maghrib.Sampai di tempat Maiyah sekitar jam 10 malam.
Acara biasanya baru saja dimulai, dengan Kyai Kanjeng atau kelompok Sholawat lain yang tampil. Kita mulai acara dengan membaca Sholawat Nabi. Sholawat yang membangkitkan kecintaan kepada Kanjeng Nabi .Sholawat ini di arransemen sedemikian rupa menjadi sebuah lagu yang sangat indah, menyentuh, kadang-kadang romantis karena mengingatkan masa kecil kita saat dahulu di masjid-masjid di kampung kelahiran kita selalu melantunkannya sebelum sholat berjamaah.
Tiba waktunya Cak Nun, peserta merapat untuk memberikan tempat kepada jamaah lain agar dapat duduk. Kita semua duduk lesehan di tikar plastik dihalaman TK yang dikelola Cak Nun. Akan diberikan waktu kepada jamaah untuk mengutarakan pendapatnya tentang isu-isu yang sedang hangat di Indonesia. Setelah itu kita bahas bersama isu tersebut. Isu tentang kepemimpinan nasional, tentang kenaikan BBM, tentang hegemoni kapitalisme, tentang nilai-nilai keislaman yang seharusnya diperjuangkan, tentang kasus FPI AKKBB, tentang macam-macam hal.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar