Kamis, 13 November 2008

Pernahkah naik ke puncak Gunung Telomoyo ?







Pernahkah pembaca sekalian naik ke punacak Gunung Telomoyo ?

Gunung Telomoyo terletak di sebelah barat laut Gunung Merbabu. Gunung Telomoyo adalah gunung berapi type strato memiliki ketinggian 1.894 mdpl. Banyak terdapat tempat wisata disekitar daerah ini, Kopeng, Rawa Pening, musium kereta api dan terdapat jalur kereta api yang unik di lereng gunung ini. Jalur kereta api khusus yang memiliki rel bergerigi, sehingga lokomotif sanggup mendorong gerbong kereta mendaki bukit terjal. Musium kereta api di kota ambarawa memiliki koleksi lokomotif - lokomotif kuno yang digerakkan oleh uap air. Dipuncak gunung Telomoyo ini terdapat pemancar radio. Untuk menuju puncak gunung Telomoyo dapat ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 2 jam melalui jalan aspal. Karena menuju puncak gunung ini sudah terdapat jalan beraspal yang dapat dilalui kendaraan roda empat hingga mencapai puncak.
Gunung Telomoyo terletak pada garis gunung berapi Merapi-Merbabu-Telomoyo-Ungaran. Gunung ini tidak memiliki catatan sejarah aktivitas gunung berapi. Pemandangan dari puncak gunung Telomoyo sangat indah. Kita bisa memandang kota salatiga, rawa pening, kota ambarawa, dan kota Magelang. Dari puncak gunung Telomoyo ini kita bisa memandang gunung Merbabu sangat jelas sekali. Gunung Merapi juga kelihatan sangat jelas. Gunung Sumbing dan Gunung Sundoro kelihtan jelas sekali di sebelah barat. Di lereng gunung telomoyo juga terdapat sumber air panas yang terletak di Candi Umbul yang berada di ketinggian 600 mdpl di sisi sebelah barat gunung Telomoyo, air panas mencapai suhu 35oC. Sumber air panas lainnya berada di sisi selatan Rawa Pening, 15 Km dari Candi Umbul ke arah utara dengan kehangatan airnya mencapai suhu 35oC.
Aku berangkat ke Telomoyo dari Semarang. Setelah melewati Bawen maka ambil jalan lurus menuju Salatiga setelah itu di pertigaan ke arah Kopeng, di jalur Lingkar Salatiga, ambil jalan ke kanan menuju Kopeng. Arah jalan cukup mendaki, karena telah memasuki lerang Gunung Merbabu. Sepanjang jalan kita akan menyaksikan hamparan lahan pertanian yang subur, dan udara yang sejuk segar. Sekitar 5 Km perjalanan kita akan mencapai lereng yang cukup tinggi. Di sebelah kiri kita ada sebuah lembah subur yang membentang luas. Di sembarang lembah tersebut tampak gunung Telomoyo berdiri menjulang. Tidak begitu tinggi, karena seolah dapat dijangkau dari lereng dimana jalan kita lalui tadi.
Tidak mengherankan apabila Telomoyo terlihat tidak begitu tinggi dan besar apabila dibandingkan dengan Merbabu . Gunung Telomoyo hanya berada pada kisaran ketinggian 1800 meter, sedangkan jalan yang kita lalui mungkin berada pada ketinggian 1000 meter. Tampak lembah yang subur, dan jalan yang berliku mengitari lembah, dan jalan yang terlihat mendaki menuju puncak Telomoyo.
Berhentilah sebentar di jalan dengan pemandangan yang bagus, nikmatailah keindahan dan kesegaran udaranya, syukurilah karunia Allah terhadap negeri yang indah ini, negeri yang dikaruniai keindahan yang tiada taranya di dunia. Setelah cukup menikmati pemandangan, kita lanjutkan perjalanan. Ambil jalan ke kanan yang menuju lembah. Jalan tersebut awalnya menurun, mengikuti kontur jalan, setelah sampai di dasar lembah maka jalanan mulai menanjak. Lembah Subur ini di penuhi oleh tanaman pertanian yang membentang. Di sebelah kiri tampak Merbabu yang anggun, di sebalah kanan Telomoyo yang berdiri menjulang. Aku selalu takjub melihat pemandangan seperti ini, hampir seperti yang digambarkan dalam Al Quran tentang Surga, dimana terdapat taman dengan sungai-sungai yang mengalir di bawahnya, benar-benar sebuah gambaran yang indah.
Perjalanan kita lanjutkan, sampailah kita di pintu masuk menuju Telomoyo. Bayarlah karcis tanda masuk yang dikelola oleh karang taruna di desa yang melingkupi lereng Telomoyo, murah, 2000 rupiah. Di sebelah kiri jalan masuk terdapat masjid yang cukup besar, kita dapat beristirahat sebentar di Masjid tersebut sambil menikmati pemandangan, cuci muka ataupun sholat bila telah memasuki waktu sholat. Air di sana sangat dingin, menyegarkan muka setelah perjalanan cukup jauh dari Semarang.
Kita lanjutkan perjalanan,naik mendaki menuju puncak. Jalan beraspal cukup mulus. Tampak Jalan mendaki melingkar menuju puncak. Puncak kelihatan samar-samar dengan menara komunikasi di atasnya. Usahakan memakai gigi rendah selama mendaki karena jalanan menanjak. Banyak juga pengunjung ke puncak Telomoyo, apalagi bila di hari minggu. Di sepanjang jalan lihatlah pemandangan di bawah yang indah, sangat indah, dengan hamparan lahan pertanian dan desa-desa makmur yang bertebaran dengan kadang-kadang ada asap yang mengepul dari dapur rumah-rumah tersebut. Pemandangan yang klasik, seperti dalam lukisan.
Melewati setengah perjalanan maka kita akan mencapai sebuah tempat pemberhentian yang sangat menakjubkan. Kita berada di sisi barat dai Gunung Telomoyo, karena jalanan melingkar, mengikuti kontur gunung. Kita berada di sisi barat, di bawah kita terhampar padang rumput yang sangat luas, seperti lembah tetapi hanya hamparan rumput yang menghijau, sedangkan di depan kita, agak ke bawah sedikit tampak perbukitan Wayang, yang diujung dari perbukitan wayang tersebut adalah kota Ambarawa. Sangat menakjubkan menyaksikan hamparan rumput yang bergoyang-goyang ditiup angin, diselingi suara berdesis angin, indah sekali. Pengunjung bisa merasakan sensasi yang sama.
Perjalanan kita lanjutkan lagi. Sekarang jalanan sudah memulai mengelupas aspalnya, disarankan pengunjung berhati-hati. Setelah melewati beberapa tanjakan yang cukup berat sampailah kita di puncak Telomoyo.
Wow..benar-benar menakjubkan. Kita berada di sebuah puncak gunung tanpa perlu mendaki, tetapi menggunakan kendaraan bermotor.
Dari puncak, kita akan dapat menyaksikan keindahan yang tiada tara. Puncak Merbabu tampak agung di sebelah kiri, sedangkan di bawah tampak Rawa Pening dengan airnya yang berkilauan. Desa di hamparan lembah tampak kecil, seperti titik hitam dalam kehijauan lembah. Ada beberapa tempat dimana kita dapat duduk melihat pemandangan. Di sisi Utara yang menghadap ke Rawa Pening , di sebalah menara antena komunikasi.
Kita juga dapat berada disisi yang lain, yaitu di tempat take off dari pemain paralayang yang berada di sisi timur. Dari sini kita akan dapat menyaksikan sisi lain Telomoyo dengan sebuah jalur gunung yang menghubungkan 2 puncak dari Telomoyo yang berbeda ketinggian. Melalui jalur ini kadang-kadang kita dapat menyaksikan para pendaki, ataupun pencari rumput yang tampak kecil di bawah..
Pemandangan yang menakjubkan...

6 komentar:

  1. sangat menarik, jadi pengin ke sana, tapi pakai motor kuat ndak ya

    BalasHapus
  2. Pake motor kuat kok...jalannya beraspal sampe ke puncak...

    BalasHapus
  3. saya jan mundur kuat

    BalasHapus
  4. saatkecil dulu...cuma tengahnya...malam-malam lagi...

    BalasHapus
  5. soalnya rumah saya di Banyubiru...

    BalasHapus
  6. Mas TS kalau lewat Grabag bisa gak ya? pingin lewat Grabag Magelang

    BalasHapus