Minggu, 11 Januari 2009

Sejarah Tanah Palestina



Penulis akan menuliskan sejarah singkat tentang Tanah Palestina dan sekitarnya sepanjang yang penulis ketahui dari berbagai sumber. Palestina dalah sebuah bagian dari wilayah di sebut sebgai Bulan Sabit Subur yang membentang dari wilayah Irak, Suriah, Lebanon, Utara Jazirah Arab dan Mesir Utara yang Subur. Wilayah ini terkenal dengan kesuburan dari jaman kuno. Mengapa Subur ?. Karena di aliri oleh sungai Eufrat dan Tigris di Irak membentang ke utara setelah itu pegunungan Lebanon dan Perbukitan Palestina yang subur dengan curah hujannya, serta muara sungai Nil yang subur dengan pertaniannya dari jaman kuno. Menurut tradisi Arab, wilayah Palestina dalah bagian dari negeri Syam yang subur.

Wilayah ini menurut para ahli telah di didiami oleh manusia kira-kira 10.000 SM. Suku bangsa yang mendiaminya adalah bangsa yang termasuk bangsa berbahasa Semit. Bangsa Semit adalah bangsa yang berasal dari Jazirah Arabia. Bangsa ini mungkin mulai beremigrasi keluar dari jazirah dan menghuni wilayah di sekitarnya termasuk di Palestina / Syam di utara. Dari sana mereka meneruskan perjalanan menyusur ke utara setelah itu berbelok ke kanan masuk ke lembah Mespotamia di Irak yang di lewati sungai Eufrat dan Tigris.

Jazirah Arab dahulu mungkin tidak segersang sekarang. Banyak bukti arkeologis yang menyimpulan bahwa Arabia dahulu adalah sebuah dataran yang cukup hijau dan mendukung untuk pertanian dan penggembalaan hewan. Mungkin ketika Jaman Es. Ketika jaman berubah dan iklim juga berubah maka Arabia menjadi gersang dan akhirnya banyak pendudukya yang harus keluar jazirah untuk mencari tanah yang lebih subur. Saat ini Arabia menjadi gurun dan hanya di sebelah barat / Hijaz yang mempunyai tanah yang sedikit subur dan mendukung untuk pertanian / peternakan. Serta di sebelah selatan yaitu Yaman yang juga subur untuk pertanian. Mengapa Hijaz dan Yaman relative lebih subur ?. Karena merupakan daerah pegunungan sehingga terjadi cukup hujan/ pengembunan / kelembaban udara yang menunjang pertanian. Di Hijaz-lah, tempat kedua kota suci Islam berada, Mekah dan Madinah.Demikian dahulu cerita tentang jazirah Arabia, sekarang cerita berlanjut lagi ke bulan sabit subur.

Di bulan sabit subur-lah manusia pertama kali membangun masyarakat. Peradaban manusia bermula dari sini. Mengapa ?. Karena iklim dan tanahnya cocok dan mendukung untuk perkembanagn peradaban. Hawa yang moderat, tidak terlalu panas , tidak terlalu dingin.Curah hujan yang cukup, musim yang tidak terlalu ekstrim sehingga mendukung sebuah peradaban dalam tingkat yang sederhana. Peradaban dalam bentuk sebuah masyarakat kesukuan yang teratur. Peradaban awal ini sedikit demi sedikit semakin maju sehingga jadilah peradaban yang lebih kompleks dengan kerajaan – kerajaan yang timbul di sana.

Dari lembah Mesopotami kisah bermula. Adalah Nabi Ibrahim AS yang menurut tradisi lahir di kota Ur, di selatan Mesopotamia di Irak sekarang. Beliau berdakwah di umatnya di sana. Karena di tolak oleh umat dan raja di sana, maka beliau di perintahkan Allah SWT untuk hijrah ke tanah yang baru, negeri yang baru, yang menerima dakwahnya. Maka hijrahlah nabi Ibrahim dan umatnya yang setia ke utara menyusuri sungai Eufrat, setelah hampir sampai ke hulunya beliau berbelok ke kiri, dan terus berjalan hingga akhirnya tibalah beliau di Kanaan / Palestina . Dari Palestina ini beliau melanjutkan perjalanan ke Mesir dan di terima oleh Raja Mesir. Di Mesir beliau mendapatkan hadiah dari raja Mesir yaitu bermacam harta benda dan juga seorang hamba yaitu Hajar untuk membantu Istri beliau yaitu Sarah dalam pekerjaan rumah tangganya.

Dari Mesir beliau kembali lagi ke Palestina dan menetap di sana. Dari sinilah kisah bermula. Karena Beliau tidak kunjung di karuniai keturunan maka beliau di minta oleh Istri beliau, yaitu Sarah untuk menikah lagi, yaitu dengan Hajar sehingga beliau bisa mendapatkan keturunan. Akhirnya menikahlah Nabi Ibrahim dengan Siti Hajar dan lahirlah Ismail. Setelah lahir Ismail ,timbul kecemburuan dari Sarah sehingga meminta Ibrahim untuk membawa Siti Hajar dan Ismail pergi jauh. Akhirnya di bawalah Hajar, Ismail oleh Nabi Ibrahim ke selatan. Ismail masih bayi sat dibawa pergi ke selatan. Perjalanan sangat jauh hingga akhirnya sampailah beliau ke sebuah lembah, yaitu lembah Mekah di Hijaz, dan beliau di perintahkan Allah SWT untuk meninggalkan Istri dan Putra beliau di sana.

Terkejutlah Siti Hajar, dan beliau bertanya kepada Ibrahim apakah atas perintah Allah SWT mereka di tinggalkan sendirian di lembah tersebut. Ibrahim menjawab karena perintah Allah SWT. Maka tenanglah hati Siti Hajar. Beliau ditinggalkan Nabi Ibrahim di lembah yang sunyi tanpa penghuni, tetapi beliau bersabar karena pasti tidak akan di sia-siakan oleh Allah SWT. Dari kisah Siti Hajar ini lah umat Islam mengambil pelajaran dan mengabadikannya dalam manasik haji dalam Sa’i yaitu ketika Siti Hajar berlari antara 2 bukit untuk mencari air. Dan juga tentang air Zam-Zam yang mengalir karena kekuasan Allah SWT di bawah telapak kaki Ismail yang menenang-nendang pasir. Ketika sudah ada air Zam-zam ini maka mulai ada kehidupan di lembah Mekah karena banyak musafir di padang pasir yang menetap di dekat mata air tersebut dan menjadi masyarakat di sana. Baginda Ismail menikah dengan salah satu anggota masyarakat di Mekah ketika dewasa dan akhirnya menurunkan keturunan yang akhirnya bersambung keturunan tersebut sampai kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Keturunan Nabi Ismail ini menjadi bangsa Arab.

Kembali ke belakang kepada kisah Nabi Ibrahim. Setelah meninggalkan Istri kedua beliau, yaitu Hajar dan putranya Ismail di lembah Mekah, maka Nabi Ibrahim kembali ke Palestina kembali ke Istri beliau Sarah. Beberapa kali Nabi Ibrahim mengunjungi puteranya Ismail di Mekkah. Dalam Al Quran di ceritakan beberapa kali. Yaitu ketika beliau menadapat perintah untuk menyembelih puteranya. Juga ketika beliau dan Ismail bersama membangun / meninggikan bangunan Ka’bah . Juga ada kisah dalam Al Quran ketika beliau mengunjung Nabi Ismail ketika Nabi Ismail telah menikah dan di sambut oleh istri Nabi Ismail di rumahnya secara tidak ramah dan berpesan untuk mengganti ambang pintunya, artinya pesannya untuk menceraikan istri tersebut. Juga kisah dalam Al Quran tentang kedatangan beliau ke lain, yang di sambut istri Nabi Ismail yang ramah dan sangat bertaqwa sehingga beliau berpesan bahwa ambang pintunya telah kokoh. Artinya istri Nabi Ismail sangat solekhah.

Setelah 13 tahun dari kelahiran Ismail dari Siti Hajar , Siti Sarah mengandung, dan lahirlah putera kedua Nabi Ibrahim yaitu Ishak. Ishak menikah dan akhirnya mempunyai 2 putera yaitu Esau dan Ya’kub. Ya’kub adalah cucu dari nabi Ibrahim. Beliau mempunyai putera sebanyak 12 orang, yang paling terkenal adalah Yahuda, Benyamin dan Yusuf yang sangat di kasihi oleh Nabi Ya’kub. Keturunan Nabi Ya’kub beranak pinak dan akhirnya menjadi sebuah bangsa yang dikenal sebagai Bani Israil. Israil adalah julukan dari Nabi Ya’kub.

Sehingga,menurut riwayat, keturunan Nabi Ibrahim menjadi 2 buah bangsa yang besar. Yaitu dari putera pertama Ismail sebagai nenek moyang bangsa Arab. Sedangkankan dari putera kedua Ishak,menurunkan Ya’kub dan bangsa Israel. Kisah tentang 2 bangsa ini kan berlanjut sampai jauh ke belakang nenek moyang mereka.

Karena terjadi kekeringan yang parah di Palestina / Kanaan, maka Nabi Ya’kub dan putera-puteranya serta masyarakat yang di pimpinnya pindah / hijrah ke Mesir. Kebetulan Yusuf menjadi salah satu menteri di kerajaan Mesir. Mesir saat itu ada dalam kekuasaan bangsa Hyksos yang asalnya adalah dari suku bangsa Semit juga yang sebangsa dengan Nabi Ya’kub dan putera-puteranya. Nabi Ya’kub pindah ke Mesir mungkin sekitar tahun 1500 SM. Mereka hidup sejahtera selama kekuasaan bangsa Hyksos di Mesir, mungkin sekitar 250 tahun hidup sejahtera di Mesir.Keturunan Nabi Ya’kub berkembang pesat di Mesir, dan menjadi sebuah suku yang besar dengan kepercayaan agama Monoteisme yang berbeda dengan bangsa Mesir yang menganut Polyteisme dan oleh orang Mesir bisa di panggil dengan bangsa Israil. Ketika bangsa Hyksos berhasil di usir keluar oleh pangeran bangsa Mesir asli, maka perlakuan terhadap bangsa Israil berubah dan mereka ditindas oleh bangsa Mesir. Maka tampillah Nabi Musa di perintahkan oleh Allah SWT untuk pindah dari Mesir menuju Kanaan / Palestina untuk memulai hidup baru di sana, bebas dari penindasan.Bangsa Israil menyeberangi Laut Merah, dipimpin Nabi Musa, di kejar oleh Firaun. Bangsa Israil selamat menyeberang, dengan dibelahnya Laut Merah oleh tongkat Musa, sedangkan Fir’aun di tenggelamkan Allah SWT.

Bangsa Israil sampai di gurun Sinai. Mereka meneruskan perjalanan sampai akhirnya sampai di perbatasan Palestina. Tetapi Bangsa Israil takut untuk masuk ke Palestina karena disana telah berdiam penduduk yang perkasa. Bangsa Israil tidak mau berperang melawan bangsa tersebut, karena takut, bahkan menyuruh Musa untuk berperang sendirian bersama Tuhannya. Akhirnya Bani Israil di hukum Allah SWT. Mereka di hukum karena ketakutan mereka untuk berperang dengan mengharamkan tanah Palestina untuk mereka selama 1 generasi, menurut riwayat selama 40 tahun. Selama itu mereka berputar – putar kebingungan di gurun Sinai di sebelah selatan Palestina. Nabi Musa akhirnya meninggal, dan generasi berganti. Akhirnya generasi berikutnya yang masuk ke Palestina, dibawah kepemimpinan Yusya bin Nun, atau Joshua dalam tradisi Biblical.

Menurut Bible, kota pertama Palestina yang di taklukan adalah Jericho. Sedangkan Al Quran tidak menceritakan detail tentang penaklukan ini. Generasi berlanjut. Beberapa generasi berlalu. Sampai akhirnya kira-kira tahun 800 SM di utuslah kepada bangsa Israil Nabi Daud yang memimpin bangsa Israil berperang melawan Goliath / Jalut dalam bahasa Al-Quran. Daud mampu mengalahkan Jalut, dan mampu mendirikan sebuah kerajaan untuk bangsa Israil. Putera dari Nabi Daud adalah Sulaiman. Beliau adalah seorang Nabi yang juga adalah seorang raja. Pada saat zaman Raja Sulaiman inilah bangsa Israil mampu berdiri tegak sebagai sebuah kerajaan yang jaya yang wilayahnya di sekitar Palestina sekarang dan daerah-daerah sekitarnya.

Nabi Sulaiman wafat dan digantikan oleh 2 orang puteranya. Kerajaan di bagi menjadi 2 untuk masing-masing puteranya , yaitu kerajaan Israel di Utara dan kerajaan Judah di Selatan. Saat itulah mulai timbul kemunduran dari kerajaan tersebut, karena masing-masing saling bersaing dan banyak timbul percekcokan juga penyelewengan-penyelewengan dalam hal agama, ritual, syariat, kebiasaan mereka yang menyalahi dari syariat Nabi Musa. Akhirnya Kerajaan Israel di kalahkan oleh kerajaan Assyria, dan sekitar 150 tahun berikutnya kerajaan Judah di hancurkan oleh kerajaan Babilonia, dan penduduk disana sebagian besar di deportasi ke Babel, ibukota Babilonia.

Setelah itu, masayrakat Israil hidup dalam pengasingan di Babel dan disana di kodifikasikanlah bahasa / serta kitab suci mereka yang selama ini hanya ada dalam tradisi lisan. Dari Babel-lah maka syariat agama bangsa israil mulai di kumpulkan, di kitabkan, dan akhirnya agama tersebut dikenal sebagai agama Yahudi. Karena pengalaman buruk mereka menghadapi pembuangan dan pegasingan oleh bangsa lain, maka dalam Kitab Suci Yahudi tersebut di sebutkan bahwa bangsa Yahudi / Israil adalah sebuah bangsa pilihan Tuhan, sebuah penyebutan untuk meningkatkan moral mereka yang tertindas. Bangsa pilihan yang di pilih oleh Tuhan untuk memimpin dunia. Begitu yang tertulis dalam kitab suci mereka, sehingga akhirnya sikap sebagi bangsa yang terpilih inilah yang kelak akhirnya menimbulan arogansi mereka ketika akhirnya mereka menjadi kembali berkuasa di abad 21 ini. Sikap sebagi bangsa terpilih yang pada awalnya di gunakan oleh para tetua mereka untuk meningkatkan moral dan semangat mereka menjaga tradisi ketika dalam posisi sebagai bangsa lemah yang terbuang di Babilonia.

Masa berganti.Babilonia di kalahkan Persia. Bangsa Yahudi di ijinkan kembali memasuki Palestina dan membuat masyarakat di sana sebagai propinsi dari kerajaan Persia. Mereka juga membangun kembali rumah ibadah mereka di Yerusalem yang dahulu di hancurkan oleh serangan kerajaan Babilonia.Waktu berganti. Kekuasan dunia juga berganti. Persia dikalahkan oleh Alexander Agung dari Makedonia, serta akhirnya digantikan oleh kerajaan Romawi sebagai adikuasa dunia saat itu. Ketika penguasan bangsa Romawi di Palestina maka penduduk Palestina sudah bercampur sedemikian rupa dengan berbagai bangsa dan agama, tidak hanya bangsa Yahudi saja. Sampailah ke masa Nabi Isa AS . Kekuasan Romawi tambah kuat di sana dan semakin represif. Akhirnya tahun 70 M, timbullah sebuah pemberontakan besar di Palestina, sebuah pemberontakan Yahudi untuk melepaskan diri dari kekuasan Romawi. Pemberontakan ini gagal dan akhirnya bangsa Yahudi kembali terbuang, tidak boleh lagi memasuki Palestina oleh pengusa Romawi dan akhirnya tersebar tercerai berai ke penjuru dunia. Bangsa Israel tercerai – berai ke penjuru dunia. Ada yang ke Eropa, ada yang ke Jazirah Arabia, ada yang ke Yaman , dan ke tempat-tempat lain.

Masa berganti. Orang Yahudi selalu merasa bahwa mereka tercerai-berai di seluruh dunia karena kesalahan mereka yang mengabaikan perintah Tuhan. Mereka semakin meneguhkan keyakinan sebagai bangsa terpilihnya dan berusaha , walaupun hanya dalam doa dan kenangan untuk suatu saat kembali ke Palestina apapun yang terjadi , karena menurut keyakinan mereka Palestina adalah tanah yang di janjikan Tuhannya kepada bangsa mereka. Tanah Palestina hanya khusua untuk orang Yahudi saja, sebagai tanah warisan mereka dari Tuhan, begitu menurut anggapan dan kepercayaan bangsa Yahudi. Akhirnya keyakinan ini menjadi sebuah sumber konflik kelak di kemudian hari. Sebuah keyakinan yang membuatnya sanggup berbuat apapun denganan kekejaman yang tidak terkira untuk merebut, merampas tanah yang menurut anggapan mereka adalah tanah terjanji dari Tuhannya, mengabaikan pandangann orang lain / bangsa lain terhadap tanah tersebut dan merampasnya dari orang yang telah mendiami turun temurun selama ratusan tahun. Hal ini terjadi kelak di abad 21.

Marilah kita kembali ke masa yang lampau, dan kembali ke pembahasan tentang Nabi Ismail dan keturunanya di Mekah. Mekah menjadi semakin makmur, karena menjadi tempat persinggahan kafilah dari Yaman menuju Syam / Palestina dan sebaliknya dalam perjalanan dagang mereka. Mekah makmur karena ada air Zam-Zam dan ada Ka’bah yang menjadi tempat suci bagi bangsa Arab. Tetapi, lewat berjalannya waktu, maka syariat Nabi Ibrahim dan Ismail mulai di lupakan oleh masyarakat Arab dan akhirnya masyarakat Arab berubah menjadi masyarakat politeistik yang menyembah banyak dewa. Hanya ada beberapa orang yang masih memegang kepercayaan yang di ajarkan oleh Nabi Ibrahim dan Ismail , kepercayaan monotestik yang biasa di sebut sebagai kaum Hanif (lurus).

Masa berganti, sampailah kepada masa Nabi Muhammad SAW, sekitar tahun 560, abad ke 6. Beliau lahir di Mekah, dari keturunan bangsawan , Abdul Muthalib , yang merupakan pengurus dari Ka’bah. Dari beliau kecil, telah nampak keistimewaan dari Kanjeng Nabi. Dan telah banyak tanda bahwa belaiaulah yang disebut sebagia Rasul yang namanya banyak di sebut oleh Injil dan Taurat.

Beliau berdakwah di Mekkah, mengajarkan agama Islam yang di perintahkan oleh Allah SWT. Karena di tolak oleh kaumnya, maka beliau berhijrah ke Madinah. Masa berganti. Akhirnya masa berganti. Sampailah akhirnya keunggulan dan kejayaan dari Islam. Mekkah mampu di kuasai kembali oleh Kanjeng Nabi dan akhirnya seluruh bangsa Arab memeluk Islam dalam masa Kanjeng Nabi. Bangs Arab masuk Islam karena keunggulan Islam. Kemusrikan dan politesime hilang dari tanah Arab, digantikan oleh cahaya Tauhid. Cahaya Islam.

Masa berganti. Kanjeng Nabi Wafat. Kepemimpinan masyarakat Islam di gantikan, melalui musyawarah, oleh Abu Bakar. Abu Bakar mulai menyiarkan. / mengajarkan agama Islam ke Negara sekitar jazirah Arab, yang sebenarnya telah di mulai penyebarannya sejak masa Nabi Muhammad. Nabi Muhammad pernah mengirimkan duta / surat mengajak kepada Islam kepada penguasa di sekitar Jazirah Arabia. Untuk di sebut beberapa surat : kepada penguasa Romawi / Bizantium, kepada penguasa Persia, penguasa Mesir, dan juga habsyah / Ethiopia. Abu Bakar melanjutkan usaha ini, disertai dengan pasukan untuk melakukan pembukaan daerah sekitar. Pertempuran terjadi , dan kemenangan berada di pasukan Islam. Sedikit demi sedikt beberapa darah mampu di kuasi oleh pasukan Islam. Tetapi pasukan Islam tidak pernah memaksakan agama yang dianutnya kepada penduduk taklukan. Mereka dipersilahkan dengan agamanya masing –masing.

Abu Bakar di gantikan oleh Umar. Pada masa Umar lah terjadi penaklukan Yerusalem dari Romawi / Bizantium, juga penakklukan kerajaan Persia, serta Mesir. Kholifah Umar sendiri yang menerima penyerahan kunci kota sebagai penyataan takluk dari Patriakh Yerusalem.. Islam ganti mengusai Yersulem dan Palestina, menggantikan kekuasan Yunani Romawi yang taleh menguasainya selama ratusan tahun , dari jaman Alexander Agung di abad 3 SM sampai abad 7 M, sekitar 1000 tahun.

Islam menaklukan Yerusalem sekitar tahun 650 M. Penakukan Islam berjalan dengan sangat damai. Setiap agama berhak dan di beri kebebasan pemeluknya untuk menjalankan ibadahnya masing –masing. Tentara Islam tidak pernah memaksakan agamanya kepada penduduk taklukan. Dengan berjalannya waktu, maka, karena tertarik dengan Islam dan keunggulan dari teologi dan juga syariatnya maka bayak penduduk asli yang berpindah kepad Islam sehingga akhirnya Islam menjadi agama mayoritas yang dianut di Jazirah Arabia dan sekitarnya, sampai sekarang. Islam membentang dari Maroko di barat Afrika utara, sampai Afghanistan di timur, juga jauh sampai ke Indonesia. Semua menganut agama Islam.

Masa berganti. Timbullah masa pasang dan surut dari sebuah peradaban. Peradaban Islam yang pernah begitu jaya mendapat tantangannya dari peradaban Eropa yang mulai bangkit. Tentara dari Eropa bergerak ke seluruh dunia melakukan penaklukan. Hampir seluruh dunia pernah berada dalam jajahan kerajaan Eropa. Termasuk juga Negara - Negara Islam. Turki yang Islam dikalahkan dalam perang dunia pertama, dan wilayahnya di jadikan bagian dari rampasan perang yang dibagi ke Negara Eropa pemenang perang.

Wilayah Palestina dan Yordania sekarang berada dalam kekuasaan jajahan Inggris. Perancis mengusasi Lebanon dan Suriah sekarang. Mesir di berikan kepada inggris.

Saat masa penjajahan Inggris-lah maka mulai timbul friksi di Palestina. Penjajah Inggris mengundang orang Yahudi Eropa untuk kembali ke Palestina. Mengapa hal ini terjadi ?.Karena sejak abad 19 di Eropa timbul paham Nasioanlisme, yang menyatakan bahwa setiap bangsa harus mempunyai Negara Nasionalnya masing-masing. Timbullah banyak Negara Bangsa, sesuai dengan suku bangsanya. Di Asia timbul juga Nasionalisme, di Afrika, di Amerika Latin. Setiap bangsa menyatakan kehendaknya untuk memiliki teritori nasionalnya sendiri. Demikian juga bagi bangsa Yahudi. Mereka merasa sebagai sebuah bangsa yang tidak punya tanah air. Akhirnya , berkumpullah para pemuka Yahudi, di pimpin oleh Theoodre Herzl yang mengadakan konferensei Yahudi pertama, dan meyatakan ide sebuah negara nasional bagi bangsa Yahudi. Dipilihkanlaa beberepa alternative untuk pendirian negara Yahudi tersebut. Ada usulan ke Argentina, ada usulan ke Uganda di Afrika , ada usulan juga ke Palestina. Akhirnya usulan Palestina lah yang mendapatkan persetujuan dari para peserta konggres .

Mengapa Palestina ?. Karena menurut mereka ,bangsa Yahudi, Palestina lah tempat utama dari bangsa Yahudi untuk berkumpul kembali. Sesuai dengan apa yang tercantum di kitab suci mereka. Bahwa Palestina / Kanaan adalah tanah yang diwariskan oleh Tuhan kepada bangsa Yahudi. Tidak di cerna sedemikian rupa, apakah memang itu perintah / kata-kata Tuhan yang benar-benar ada dalam kitab Taurat meraka ataukah kata-kata tersebut adalah sisipan tambahan dari para Rabi / pemimpin / Tetua - Tetua mereka di jaman dahulu untuk meneguhkan dan meningkatkan moral meraka sebagai bangsa Yahudi yang terbuang.

Akhirnya dipilihlah Palestina .dan di usahakan usaha –usaha untuk meng-emigrasikan / memindahkan bangsa Yahudi ke Palestina. Padahal di Palestina , telah tumbuh dan berkembang sebuah peradaban baru, sebuah peradaban dan masyarakat Islam yang telah eksis dan berkembang sejak abad ke 7. Masyarakat Islam di sana menjadi Islam bukan karena paksaan.Bukan karena sebuah intimidasi, tetapi masuk Islam karena memang melihat keunggulan teologi dan syariat dari islam yang sedemikian mulia, sehingga penduduk aslinya tertarik masuk Islam, dan akhirnya menjadi ter-Arab kan . Menjadi berbahasa Arab, sehingga akhirnya di kenal sebagai bangsa Arab Palestina.

Mulailah timbul pertentangan dan ketegangan antara imigran Yahudi di Palestina dan peduduk Arab Palestina. Imigran Yahudi pada mulanya ketika masih sedikit membeli tanah dari petani Palestina dan membangun masyarakat di sana. Ketika semakin banyak maka mulai timbul perampasan tanah. Banyak nya imigran membuat kekuatan Yahudi semakin kuat. Sehingga pada akhir tahun 1945, ketika perang dunia berakhir, semakin banyak imigran Yahudi di Palestina sehingga mencapai hampir 30 % dari jumlah penduduk. Penduduk Yahudi tersebut awalnya hanya menguasai 6 % dari keseluruhan tanah. 6 % tanah , dengan melewati sedikit pembelian dan perampasan. Hanya 6 % tanah Palestina yang di kuasai oleh bangsa Yahudi.

Jumlah yang hanya 6 % tersebut menjadi tidak mencukupi untuk menampung keseluruhan orang Yahudi, sehingga timbul perampasan yang lebih ganas. Timbullah perang sipil antar penduduk Yahudi dan Arab. Inggris sebgai penguasa Palestina angkat tangan. Mereka meninggalkan Palestina dengan konflik yang terjadi, bahkan cenderung membela kepentingan Yahudi dengan menganjurkan imigrasi Yahudi ke Palestina dan juga bantuan senjata diam –diam kepada laskar tempur Yahudi.

Permasalahan di ambil alih PBB. Tahun 1948, diputuskan oleh PBB bahwa tanah Palestina di bagi 2 bagian,yaitu 50 % untuk bangsa Yahudi, dan 50 % untuk bangsa Arab. Sebuah keputusan yang tidak adil karena melegalkan sebuah perampasan dan membagi 2 sebuah negeri dari pemiliknya untuk di berikan kepada imigran Yahudi. Dan bagian untuk bangsa yahudi juga di berikan bagian yang paling subur dan berpengairan, sedangkan bagian yang gersang untuk Arab Palestina. Sebuah keputusan yang dholim

Bangsa Yahudi segera mendeklarasikan Negara Israel begitu keputusan pembagian di teken oleh PBB. Sambil menyiapkan angkatan perangnya untuk perang dan perampasan tanah lebih lanjut. Akhirnya timbulah perang frontal antara bangsa Yahudi / Negara Israel dengan bangsa Arab Palestina di bantu negara - negara Arab sekitarnya. Bangsa Palestina kalah total, sehingga wilayahnya yang semula dicadangkan oleh PBB untuk meraka malah terampas oleh Israel sehingga Palestina hanya mampu bertahan di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang luasnya hanya sekitar 20 %, dari tanah Palestina. Sebuah kekalahan yang total . Orang Arab Palestina terusir dari tanahnya, masuk menjadi pengungsi ke Tepi Barat dan Jalur Gaza serta sebagian besar mengungsi ke negara arab sekitarnya seperti Yordania . Lebanon ,. Mesir dan negara lain. Meraka terkatung-kating nasibnya sebagai pengungsi di negara tersebut.

Pada perang tahun 1967, yang dikenal sebagai perang 6 hari, antara Israel dan egara Arab sekelilingnya ,Mesir, Yordania , Suriah, kembali Israel meraih kemenangan yang telak, sehingga mampu merebut sisa tanah tersebut. Tepi Barat dan Jalur Gaza berada dalam kekuasaan Israel. Bahkan tanah Suriah di Golan , serta tanah Mesir di semanjung Sinai-terusan Suez mampu di kuasai dan Isarel. Sebuah kekalahan yang menyakitkan.

Dari tahun 1967 itulah maka perjuangan rakyat Palestina kembali bermula. Setelah mengalami kekalahan yang fatal dan mengerikan di Perang 6 hari.Mereka menyadari tidak maksimalnya bantuan begara-negar Arab sekelilingnya sehingg posisi mereka selalu kalah dalam pertempuran. Mereka berjuang sendiri akhirnya, dengan kekuatan sendiri. Mucullah gerakan Fatah di kalangan pengungsi Palestina yang bertujuan utuk merebut kembali tanah Palestina dengan perjuangan bersenjata dari tangan Israel.Perjuangan Fatah tdak mengenal kata menyerah, tetapi karena kekuatan Israel yang sedemikian superior maka posisi bangsa Palestina dalam perjuangan nya selalu dalam pisisi yang kalah.

Akhirnya, munculah Hamas sebagai partai gerakan baru di Palestina, khususnya di Jalur Gaza. Hamas juga berjuang untuk membenaskan Palestina dari cengekeraman Israel. Seluruh tanah Palestina ingin di bebaskan oleh Hamas, sebagai sebuah perang suci. Kalau Fatah lebih nasionalistik maka Hamas lebih relijius. Kalau Fatah hanya ingin negara Palestina berdiri di Tepi Barat dan Jalur Gaza saja, maka Hamas ingin bahwa negara Palestina dalah keseluruhan tanah Palestina yang dulu di rebut dan dijadikan negara Israel.Mereka memandang perjuangan di Palestina adalah sebuah perjuang total keagamaan, dimana hanya semangat keagamaan yang sanggup untuk membebaskan Palestina.

Inilah sekarang yang sedang terjadi di Jalur Gaza. Israel berusaha untuk menghancurkan gerakan Hamas dan Palestina secara keseluruhan. Tetapi, kelak, kemanangan akan tetap berada di tangan bangsa Palestina. Kalau bukan di generasi saat ini maka generasi yang akan datang yang akan membebaskan Palestina.












........
.....
...
..
..
.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar