Selasa, 09 Desember 2008

Penambangan Pasir Merapi Muntilan

Postingan ini aku tulis karena tiba-tiba aku ingat daerah asalku di Muntilan yang merupakan pusat penambangan pasir di pulau Jawa. Penambangan pasir Merapi yang sangat terkenal karena kualitasnya. Konon, pasir Merapi adalah pasir kelas 1 sehingga ketika di Semarang pun , aku melihat banyak toko material yang mencantumkan bahwa tokonya menjual pasir Muntilan, entah benar dari Muntilan atau tidak,. semoga saja benar dari Muntilan karena kalau tidak tentu ini adalah sebuah penipuan.

Pasir Muntilan berasal dari lelehan material Gunung Merapi. Diambil dengan cara tradisional maupun modern. Yang tradisonal dengan cara di ambil langsung dari dasar sungai di lereng Merapi, yang paling besar di Sungai Gendol, menggunakan cangkul / serok pasir sedangkan yang modern menggunakan bantuan backhoe sehinga lebih cepat mengeruk pasirnya.

Pasir Merapi bagi masyarakat sekitar lereng adalah sebuah berkah. Aku membaca di sebuah tulisan di internet, bahwa setiap hari hampir 800 truk yang keluar masuk kali Gendol, pusat pengambilan pasir di lereng Merapi untuk mengangkut pasir. Bayangkan..ini adalah angka yang minimal, belum di hitung dari tempat penambangan lain, misalnya di Jurang Jero / kali Kuning dan lain sebagainya. Katakanlah untuk total keseluruhan ada 1000 truk.

Pasir ini akan didistribusikan keseluruh pelosok pulau Jawa.Kalau kita ambil hitungan kasar bahwa tiap truk muatan pasirnya berharga Rp.500.000,-. Maka setiap hari ada uang yang berputar di sekitar penambangan pasir sejumlah 500 juta rupiah. Sebuah angka yang sangat besar.

Uang ini mengalir dan berputar di semua sektor. Para penambang pasir manual, para pemilik modal untuk backhoe nya, para pengemudi truk, para pemilik depo pasir, perintah daerah sebagai penarik retribusi dan lain sebagainya.

Demikian.. muntahan material dari gunung Merapi menjadi berkah bagi banyak orang…






Tidak ada komentar:

Posting Komentar