Kamis, 19 Februari 2009

Berpikir dan berperilaku kasih sayang terhadap fenomena Ponari dan Pasiennya.



Beberapa minggu terakhir ini media massa, baik cetak maupun elektronik di sibukkandengan dihebohkan dengan Ponari dan teknik pengobatannya serta pasien yang datang ke rumah ponari untuk meminta air bekas rendaman batu Ponari yang menurut penuturan ber efek mengobati segala penyakit.

Yang mengusik hati penulis adalah komentar dalam berita tersebut di media massa, baik komentar dari para ahli medis, dari para Ulama Ahli Agama dan juga komentar dari pejabat pemerintah.Semua komentar tersebut secara garis besar mempunyai pandangan yang negatif, cenderung menghakimi, cenderung menyalahkan hal yang dilakukan Ponari dan apa yang dilakukan masyakarat dengan berbondong-bondong ke tempat pengobatannya. 

Para Ulama Garis Keras menyatakan bahwa yang dilakukan Ponari dan di lakukan oleh yang meminta air penyembuhannya adalah syirik. Para dokter menyatakan bahawa teknik pengobatan tersebut tidak masuk akal, irasional. Para pejabat pemerintah kebanyakan 
hanya diam, tidak ada pembelaaan terhadap apa yang dilakuakan oleh raknyatnya 
tersebut.

Mari kita analisa bersama-sama. Pertama Tentang tuduhan syirik tersebut.Syirik adalah persoalan hati, iman , yang menyatakan bahwa ada kekuatan lain, selain kekuasaan Allah
yang Maha Besar, yang mempunyai kekuatan untuk melakuan berbagai  hal,termasuk penyembuhan.
Apakah tuduhan syirik terhadap yang dilakukan oleh Ponari dan orang yang meminta air rendaman batu tersebut layak dilakukan ?,.dan secara umum dan menyeluruh dikatakan 

bahwa yang dilakukan Ponari tersebut adalah syirik.Menurut penulis, tuduhan tersebut adalah terlalu terburu-buru dan tergesa-gesa serta hanya mempunyai satu aspek yaitu vonis syirik yang sangat menyakitkan. Mengapa ?...Logikanya dalah seperti ini. Kalau seseorang minum obat pil dari Dokter Puskesmas, dan sakit flu dia sembuh dengan obat tersebut dengan ijin dari Allah SWT...Apakah bedanya dengan orang - orang yang meminta air dari Ponari dan atas Ijin dari Allah SWT maka sakit si pasien menjadi sembuh/berkurang ?..

Perlu di catat dalam uraian di atas. Segala kesembuhan adalah mutlak kekuasaan dan pemberian dari Allah SWT, bisa lewat obat puskesmas, bisa lewat obat UltraFlu yang kita beli di warung, berarti juga logikanya bisa juga lewat batu yang di temukan oleh Ponari tersebut, atau dengan daun, buah, rempah-rempah, asal dengan keimanan bahwa segala kesembuhan itu berasal dari Allah SWT .Ini adalah cara berpikir yang menyeluruh. Segala kesembuhan adalah mutlak milik Allah SWT, dan Allah SWT mungkin bisa jadi memang menjadikan batu Ponari tersebut sebagai sarana untuk menyembuhkan bagi orang-orang yang datang kepada Ponari. Kita seharusnya berpikir seperti itu.

Bagi para Ulama / ahli agama, seharusnya jangan langsung secara tergesa-gesa memberi cap syirik. Seharusnya, berilah pengertaian / pengumuman / tausiah, atau pun lain hal yang sifatnya adalah pembelajaran, bahwa yang dilakukan oleh oleh Ponari dengan batunya adalah sepenuhnya atas ijin Allah SWt bila memang ada kesembuhan dengan batu tersebut. Jadi yang menyembuhkan adalah Allah SWt, bukan Batu Ponari tersebut. 

Seharusnya pembelajaran pengertian demikian yang mengemuka, bukan vonis-syirik yang dominan dalam pembicaraan para ahli agama tersebut. Pendekatan dengan memberikan pengertian agama yang benar adalah pendekatan kasih sayang, bukan vonis yang sifatnya adalah menghukum. Beri pengertian, jangan vonis.Seharusnya kita kasihan kepada para pasien Ponari tersebut, yang penulis yakin, mungkin 90% adalah dari kalangan kurang mampu. Masyarakat kurang mampu yang tidak mampu mengakses pengobatan modern, karena sedemikian mahalnya, sehingga lari kepada pengobatan alternatif. kelompok ini harus di perlakukan dengan kasih sayang, jangan di hakimi dengan syirik dan sebagainya. 

Jangan mudah mengecap seseorang sebagai syirik karena syirik itu tempatnya ada di dalam hati dan kita tidak tahu isi hati mereka. Kalau mereka mengimanani bahwa Allah SWT yang menyembuhan mereka, bukan yang lain, berarti mereka kan tidak syrik, walaupun kesembuhan tersebut di dapatkan dengan meminum air rendaman batu Ponari, karena mereka mengimani bahwa kesembuhan itu datangnya dari Allah SWT.

Berhati-hatilah dalam mengeluarkan vonis syirik, karena tidak ada yang tahu isi hati seseorang, kecuali Allah SWT. 


Yang kedua adalah komentar para ahli medis yang mencibir cara pengobatan Ponari sebagai tidak masuk akal. Memang benar , bahwa cara pengobatan yang tepat adalah seperti yang dilakukan oleh para dokter dan ahli medis tersebut, melalui metode ilmiah dan analisa serta percobaan terhadap obat-obatan yang mempunyai efek mengobati kepada tubuh..benar..sangat benar... Tetapi ingat, wahai para dokter,.segala kesembuhan adalah mutlak milik Allah SWT. Dokter hanya mengobati tetapi segala kesembuhan adalah pemberian Allah SWT.Dan satu hal yang harus menjadi pemikiran. Biaya kesehatan modern di Indonesia adalah sangat mahal sehingga menjadi tidak terjangkau bagi mungkin sebagian besar dari para pasien Ponari. Karena mereka tidak mempnyai akses keuangan yang cukup untuk ke Dokter akhirnya mereka menuju tempat pengobatan alternatif untuk berobat.

Dengan cara berpikir seperti diatas, diharapkan kita juga menghormati pilihan masyarakat kurang mampu tersebut mencari pengobatan di tempat alternatif, karena pilihan tersebut dilakuan dengan terpaksa. 

Yang terakhir adalah pihak Pemerintah. Jangan hanya diam saja melihat fenomena Ponari. kalau memang keadaan di sekitar rumah Ponari menjadi tidak teratur, karena terlalu banyaknya pasien yang datang kesana, seharusnya pemerintah memfasilitasi supaya keadaan tidak terlalu kacau.Jangan hanya mengecam tetapi lakukan tindakan nyata. 

Berikan misalnya petugas untuk mengatur antrian. Berikan bantuan, misalnya tempatpenampungan air. Pasien Ponari meminta air rendaman batu. mengapa tidak dibuatkan misalnya sebuah bak penampungan air yang besar, diamana Ponari bisa mencelupkan batunya, dan bisa dilihat banyak orang, setelah itu air rendaman tinggal dibagi kepada pengunjung. hal ini tentu akan mengurangi antrian dan kekacauan di rumah Ponari...ini 
adalah solusi untuk mengurangi antrian..

Yang paling penting adalah negara seharusnya menyediakan akses kesehatan yang murah dan terjangkau bagi raknyatnya. Biaya kesehatan yang mahal menyebabkan masyarakat akan mencari pengobatan alternatif. Jadi pengobatan alternatif hanyalah ekses dari biaya kesehatan yang mahal...sehingga adalah tugas Pemerintah untuk menjamin biaya kesehatan yang murah bagi rakyatnya...

Semoga tulisan ini dapat menjadi pertimbangan para pembaca sekalian dalam melihat fenomena Ponari...


.........

....

..

Minggu, 15 Februari 2009

Pesta Buku Semarang 4 - 10 Feb 2009



Pameran buku berjudul " Pesta Buku Semarang" dilaksanakan di gedung Wanita di jalan Sriwijaya Semarang, dari tanggal 4-10 Februari 2009. Penulis hampir saja lupa bila tanggal tersebut ada pameran buku dan kebetulan ingat pas hari terakhir pameran, yaitu tanggal 10 Februari malam. Penulis kesana setelah aku mengantar istri periksa kandungan, sekitar jam 20.30 malam, jadi sudah hampir penutupan. 
Masih banyak juga pengunjungnya, bahkan di beberapa kios buku berdesakan untuk mencari buku-buku yang di cari dan diinginkan dengan harga yang terjangkau.

Penulis juga ikut berdesakan. Penulis menemukan di sebuah kios buku, di pojok utara gedung, tumpukan buku lama yang penulis suka, yaitu buku ensiklopedi pengetahuan terbitan LIFE. Kebutulan penulis  juga sudah punya beberapa buku sejenis, yang di dapatkan ketika  jalan-jalan ke Johar.

Penulis mendapatkan banyak buku Pustaka LIFE di pameran tersebut,tetapi sayangnya kebanyakan berbahasa Inggris. Hanya ada 2 buku yang berbahasa Indonesia, yaitu yang berjudul Materi dan Bahan Makanan. Gambar yang penulis sertakan di atas adalah gambar cover sebagian koleksi pustaka LIFE yang penulis miliki.

Koleksi buku tersebut sangat bagus sekali. Buku yang sangat bermanfaat, walaupun merupakan buku lama karena merupakan cetakan tahun 80-an, tetapi isinya tetap tidak lekang oleh waktu karena berisi berbagai hal / teori dasar/uraian tentang banyak hal, tergantung judulnya.

Penulis pernah coba mencari di Gramedia, dan untuk buku sejenis di Gramedia berhargasekitar Rp. 150.000, an. Cukup mahal. tetapi , untuk buku di pameran tersebut, penulis hanya mendapatkannya dengan harga sangat murah, hanya 25.000,-. Murah kan...

Ada sekitar 10 buku seri Pustaka LIFE yang penulis miliki. Berjudul Gunung, Materi, Australia, Energi, Mamalia, Afrika, dan juga beberapa buku Pustaka LIFE dalam bahasa Inggris.Soalnya juga buku yang di cari di toko barang bekas, jadi kita gak bisa milih judulnya. Tetapi penulis berkeinginan akan berusaha terus mencari. Bila ada pameran yang menjual buku tersebut, dan kebetulan penulis juga ada dana , maka penulis berusaha membelinya.

Buku pustaka LIFE Bahan Makanan membahas tentang sejarang penemuan bahan makanan, dari mulai proses saat manusia purba dahulu mengumpulkan makanan dari alam liar sampai mereka sanggup membudidayakannya. Dari hanya sekedar mengumpulkan makanan, buni-buni liar, jagung liar, gandum liar, sampai mampu menghasilan makanan dengan cara menanam dan memelihara beberapa jenis hewan. Sangat menarik,kita di bawa mundur ke sekian ribu tahun yang lalu , menyusuri sejarah hidup manusia dan peradabannya,.

Juga di ceritakan tentang kondisi per-makanan saat ini, jaman modern. Tentang lahan pertanian di Amerika Utara yang sedemikian luas, sangat luas dan suburmya sehingga sebenarnya mampu mencukupi puluhan milyard penduduk bumi. Jadi sebenarnya bumi ini tidak kekurangan produksi bahan makanan, sampai saat ini, sebenarnya lahan pertanian di bumi masih mampu mencukupi kebutuhan makanan hingga 50 Milyard manusia, yang ada hanya lah masalah distribusi. Ada sebuah negara/ wilayah yang sangat berlebihan produksi makanan, tetapi ada juga negara/ wilayah/ biasanya negara berkembang yang masih kekurangan produksi makanan untuk memberi makan penduduknya. Jadi yang ada adalah semata-mata persoalan distribusi dan juga penyebaran teknik serta sarana pertanian ke seluruh dunia sehingga tidak akan ada lagi ancaman kelaparan di dunia ini.

Demiakan uraian sebagian dari isi buku tersebut. Sangat menarik, apalagi disertai dengan berbagai gambar/ diagram/ foto yang semakin memperjelas uraian yang di bahas. Bukunya juga cukup tebal, sekitar 400 halaman, kalau penulis tidak salah ingat jumlah halamannya. Sangat menarik...

Beruntunglah penulis dapat memilikinya...

....

...

..

Senin, 09 Februari 2009

Banjir....Banjir....

Hari minggu, tanggal 8 Februari 2009 benar-benar menjadi hari yang tidak terlupakan. Rumah kami kebanjiran, dan banjirnya sangat besar, setinggi 1 meter di dalam rumah, dan hampir 1.5 meter di luar rumah. Banjir yang datangnya tiba-tiba.

Mulai hujan jam 11 sabtu malam, dan warga sudah mulai waspada karena got di depan rumah sudah mulai naik airnya, tanda sungai sudah mulai penuh. Barang-barang mulai di naikkan ke tempat yang lebih tinggi.

Semakin lama hujan makin deras, dan air mulai masuk rumah. Semakin lama semakin tinggi, hingga akhirnya kamar yang sudah ditinggikan, sekitar 0.5 meter di dalam rumah, mulai tergenang air,. Bingunglah kami..biasanya banjirnya tidak setinggi ini , karena kamar itu biasanya tidak pernah tergenang air. Akhirnya barang-barang, khususnya elektornik di naikkan lagi ke atas almari..aman sekarang...

Tetapi yang jadi masalah adalah kulkas..karena besar, maka tidak bisa di naikan di atas almari..akhirnya kulkasnya ngambang di atas air, dan jatuh ke air..karena tidak ada yang mengawasi..bingung deh kami..

Ternyata banjir semakin tinggi..Istriku yang ada di dalam kamar, sambil naik di atas tempat tidur...hehehe..kayak naik perahu..air makin tinggi..akhirnya aku putuskan untuk membawa istriku ke tempat tetangga yang rumahnya berlantai dua..Istriku baru hamil 8 bulan, jadi agak khawatir juga berjalan menembus banjir..Akhirnya baju salin, dan handuk dah masuk ke dalam ransel dan istriku aku antar ke tempat pengungsian..

Air di jalan menggenang sekitar dada lebih..benar-benar mengkhawatirkan..berjalan pelan-pelan menembus banjir, akhirnya sampai juga ke rumah sebelah yang tinggi..ternyata sudah banyak ibu-ibu yang mengungsi ke sana...Aku mengungsikan istriku sekitar jam 4 pagi...

Balik lagi ke rumah, setelah itu mengungsikan nenek, adik dan ibu..trus ketika dah di ungsikan semua aku baru tenang..

jadi di rumah tinggal aku dan bapak..berjaga-jaga kalau air makin tinggi....

Ternyata air bertahan sangat lama..baru mulai jam 9 pagi air mulai surut...dan benar-banar surut jam 12 siang..hampir 12 jam rumah kami tenggelam dalam air....

Baru siangnya kerja keras..mengepel...menjemur baju-baju yang gak sempat diselamatkan karena dalam almari kena air..

Pokoknya kerja keras....

Semoga banjir gak lagi datang....

Semoga......


.......

...

..

.

Rabu, 04 Februari 2009

Virus Tanatos.M.......Menyebalkan

Komputerku dikantor terinfeksi virus Tanatos.M...
Bener-bener parah, karena semua file exe terinfeksi. Komputerku pake AVG dan PCMAV, dan dua-duanya update tapi tetep gak ngefek...

Semua file exe di ProgramFile aja dianggap virus sama AVG..trus gimana dong...semua aplikasi jadi gak jalan...

Trus aku coba googling...nyari info...ternyata banyak juga yang terinfeksi dan pada nanya gimana cara ngilanginnya...

Pada pusing semua tuh..soalnya semua antivirus gak ngefek..malah membuat lama, karena semua file di anggap virus...trus kaena udah nyerah maka ada yang bilang di instal ulang aja Windows nya....

Kalau di instal ulang Windows nya ya..itu cara yang katrok...ancur ancuran deh kalu gitu..

tapi jangan menyerah, terus aja googling..nyari removernya, seperti dulu brontok remover...

aku lagi nyoba cari removernya....